Usai acara Campus Road Show PT Cipta Mortar Utama, Kamis (25/9), Ketua Jurusan Arsitektur Agung Murti Nugroho, ST., MT., Ph.D melanjutkan kegiatan dengan memberikan kuliah tamu bertemakan smart building di hadapan mahasiswanya.
“Smart Building dapat dicapai dengan tampilan teknologi tinggi atau hemat energi. Namun, Anda harus men-justify suatu bangunan yang cerdas dengan alasan yang tepat. Bangunan cerdas lebih dari sekedar otomatisasi,” katanya
Dijelaskannya, bangunan harus memiliki adaptasi lingkungan sebagai karakter utama kecerdasan bangunan. Elemen bangunan cerdas adalah parameter, modifikasi, dan inovasi sebagai proses adaptasi cerdas.
Dinamika kecerdasan bangunan terdiri dari Desain Pintar, Teknologi Pintar, dan Adaptasi Pintar. Desain pintar adalah keterpaduan teknologi dengan bentuk bangunan dalam mengantisipasi keberagaman perilaku pengguna.
Sementara teknologi pintar banyak menggunakan komputer sebagai dasar sistem informasi yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan pengguna, menilai kinerja bangunan, dan mendeteksi kegagalan sistem bangunan.
“Mengutip Compagno, karakter adaptasi pintar terbentuk tidak hanya seberapa besar penggunaan teknologi tetapi terutama adalah interaksi antara komponen bangunan, fungsi bangunan, dan lingkungan,” tambahnya.
Dalam aplikasinya bangunan cerdas harus memenuhi mencukupi kebutuhan sendiri (self-sufficiency), variasi desain (variety in design), desain yang memusat pada pengguna (user-centered design), dan keterpaduan desain (integrated design).
Tidak hanya smart, bangunan juga harus memenuhi kriteria arsitektural material ramah lingkungan. Kriterial material ramah lingkungan diatur dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 2010 Tentang Kriteria dan Sertifikasi Bangunan Ramah Lingkungan. (and)
instagram volgers kopen volgers kopen
instagram volgers kopen volgers kopen buy windows 10 pro buy windows 11 pro